siang ini terasa begitu terik
matahari nampaknya terlalu bersemangat menonjolkan kekuatannya
tapi entah mengapa semangat itu tidak menular pada saya
saya lebih memilih bersembunyi dibalik tembok putih berpintu coklat ini
menggeletakkan diri sambil menarikan jemari di atas sebuah perangkat teknologi
saya tidak bermaksud untuk bermelow-melow ria
tapi saya juga sedang tidak mau membohongi diri sendiri saat ini
berbohong, dengan berpura-pura kuat
berpura-pura kuat dengan menengadahkan kepala,
menghiasi pipi dengan senyuman, dan melontarkan canda tawa
saya sedang tidak mau melakukan itu semua
saya mau sendiri, ya hanya seorang diri
sendiri dan hanya ditemani pikiran, kenangan, angan-angan
ya, pikiran, angan, kenangan
semakin lama semakin memenuhi otak saya
hal baik, buruk,
dan semua itu membawa saya di suatu titik dimana kelenjar air mata menumpahkan isinya
saya bersyukur karena sepanjang umur saya dikemas apik dengan berbagai macam peristiwa
sedih , senang, airmata, tawa
yang kini semua hal itu mulai beradu untuk saling memenuhi pikiran saya
dan entah mengapa saat ini rasa sedih lah yang menang
mungkin ini pelampiasan dari kebohongan saya yang lalu
tentang kepura-puraan untuk tetap tegar di tengah keadaan yang sedang terbalik
mungkin saat ini saya sudah tidak mampu untuk berpura-pura lagi
saat ini saya harus jujur tapi tidak meratapi
entah mengapa sudah sejak lama saya memaafkan, tapi sulit untuk melupakan
diombang-ambing, dipermainkan kenangan
saya tidak dendam, saya bukan pendendam
namun entah mengapa hal seperti ini melekat dengan baik di memori saya
Ya Allah, semoga dengan seiring berlalunya waktu, kenangan buruk ini juga berlalu dari pikiran saya
amin :)
0 comments:
Post a Comment